"Our happiness is greatest when we contribute most to the happiness of others.”- Harriet Shepard

Kamis, 28 Juli 2011

Raja Tanpa Mahkota

Pada satu malam Oktober di tahun 1968, sekelompok penonton setia berdiam di tempat duduk mereka di stadion Olimpik Mexico City untuk menyaksikan pelari terakhir di marathon Olimpic. Lebih dari satu jam sebelumnya, Mamo Wolde dari Ethiopia telah memenangkan pertandingan di bawah teriakan meriah para penonton. Namun, saat penonton menyaksikan dan menunggu pelari terakhir, hari mulai gelap dan dingin.

Kelihatannya, pelari terakhir akan segera selesai, jadi beberapa penonton mulai berpencar dan meninggalkan stadium ketika mereka mendengar suara sirene dan sempritan polisi datang dari pintu gerbang marathon ke dalam stadium. Di bawah tontonan penonton, satu pelari terakhir lari ke trek untuk menyelesaikan putaran terakhir dari dua puluh enam mil pertandingan. Ia adalah John Stephen Akhwari dari Tanzania. Saat ia lari di sirkuit 400 meter itu, orang-orang bisa melihat bahwa kakinya dibalut dan berdarah. Ia telah jatuh dan terluka pada waktu pertandingan, tetapi ia tidak membiarkannya menghentikannya. Dilutut kanannya terdapat luka menganga dan persendian bahunya bergeser. Cedera ini ia dapatkan akibat terjatuh karena bertubrukan. Orang-orang di stadium bangkit dan bertepuk tangan sampai mencapai garis akhir. Ia masuk finish sebagai pelari terakhir, 1,5 jam setelah Wolde.
Kepada Bud Greenspan, seorang sutradara film yang mewawancarainya, Akhwari berkata, "Saya dikirim ke sini bukan hanya untuk memulai perlombaan, tetapi juga untuk menyelesaikannya." Akhwari memang pelari terakhir di lomba tersebut. Namun, ia dicatat sebagai pelari yang menyelesaikan pertandingan hingga akhir, tidak undur atau menyerah kalah di tengah jalan.

Moral dari kisah ini yang patut kita renungkan . . . DEDIKASI . . . Akhwari sadar betul negaranya yang miskin, tidak mengirimkannya untuk sekedar mengikuti lomba, ribuan dollar uang rakyat harus disisihkan, perlu usaha yang lebih bagi negara miskin, agar seorang atlet dapat berangkat mengikuti olimpiade. Akhwari tidak ingin membuat negara dan rakyatnya kecewa.


----Dari Berbagai sumber

Tidak ada komentar:

Posting Komentar