"Our happiness is greatest when we contribute most to the happiness of others.”- Harriet Shepard

Senin, 07 November 2011

Impian Seorang Manusia Lumpuh


Tennese adalah salah satu daerah yang terletak di Amerika, disinilah pernah dilahirkan kedunia seorang manusia yang sangat luar biasa. Terlahir prematur dan kondisi lemah. kondisi badannya sangatlah lemah. Orangtuanya berasal dari keluarga miskin. Ayahnya adalah seorang penjaga pintu kereta api dan ibunya bekerja sebagai pembantu. Dia adalah anak ke-20 dari 22 anak bersaudara. Pada umur 4 tahun dia malah terkena penyakit radang paru-paru kronis dan tubuhnya lumpuh terkena polio, dua penyakit maut yang sangat mematikan saat itu sampai dua kakinya harus memakai penyangga.
Di samping anak ini ada seorang yang tak kalah luar biasanya yang selalu menyayangi, mencintai dan selalu menghiburnya bahkan memberi dorongan dan semangat. “Walaupun kamu mempunyai kaki yang lemah dan harus menggunakan penyangga, kamu dapat melakukan apapun yang kamu inginkan dan impikan dalam hidup” kata ibunya kepadanya di suatu kesempatan. Yang kamu butuhkan hanyalah keyakinan, ketekunan, keberanian dan semangat pantang menyerah. Dan petuah dari ibunyalah cikal bakal lahirnya seorang manusia luar biasa, seorang manusia pejuang, yang dengan gagah berani menatap hidup didepannya yang mungkin bagi orang lain itu sebuah “kemustahilan”.
Di usia sembilan tahun ia memutuskan melepas penyangga di kedua kakinya. padahal saat itu dokter melarangnya dan mengatakan
“Kakimu tidak akan mungkin bisa normal”. Tetapi si anak ini tidak perduli dia punya keyakinan bisa berjalan tanpa penyangga. Anak ini berjuang dan berjuang terus selama empat tahun dan ahirnya bisa berjalan dan membuat paramedis heran bin ajaib.


Di tengah kaki yang belum normal betul, anak ini malah bercita-cita dan punya impian yang membuat banyak orang di sekelilingnya menertawakannya. ”Aku ingin menjadi pelari tercepat dunia” katanya disuatu kesempatan. Bagaimana mungkin ?
Di usia 13 tahun ia mulai mengikuti lomba lari dan selalu ada di urutan terahir, bahkan tertinggal jauh dari sesama yang ikut lomba. Teman-teman dan orang orang sekitarnya menasihatinya agar dia mengubur saja impiannya untuk menjadi pelari tercepat dunia, tetapi itu tidak menyurutkan semangatnya untuk tetap fokus pada impiannya.
Dan disuatu kesempatan pada salah satu lomba dia berada pada urutan kedua dari belakang yang membuat semangatnya semakin menyala-nyala karena sejak saat itu beberapa kali dia berhasil memenangkan lomba yang dia ikuti. Saat kuliah di Tenesse dia bertemu dengan seorang pelatih yang bernama ED TEMPLE. Pelatih ini melihat semangat yang luar biasa dan bakat alam yang menyala-nyala dalam diri anak ini, kemudian dia melatihnya dengan tekun sampai ahirnya membawa anak ini ke Olimpiade dunia tahun 1960. Di sana dia harus menghadapi para pelari tercepat dunia saat itu yaitu Jutta Heine dari Jerman yang saat itu tidak ada yang bisa mengalahkannya dan sungguh mengejutkan seorang yang divonis dokter tidak bisa berjalan mendapatkan dua medali emas pada nomor 100 meter dan 200 meter.
Lomba yang terahir adalah Estafet 400 meter ia bertemu lagi dengan Jutta Heine. Saat itu pergelangan kakinya terkilir. Pelari pertama dan kedua diteamnya menyelesaikan tugas dengan sangat baik. Tetapi pelari ketiga menjatuhkan tongkat saat menyerahkan kepadanya sehingga dia tertinggal jauh dari Jutta. Semua yang hadir berpikir tidak akan mungkin lagi ia mampu memenangkan pertandingan ini. Tetapi apa yang terjadi, orang boleh saja berpikir tidak akan mungkin tetapi bagi orang ini tidak ada sesuatu yang tidak mungkin. Dan sungguh luar biasa dia yang bahkan keluar sebagai Pemenang….. Luar biasa….. dia berhasil meraih medali emas ketiganya. Siapakah Orang yang luar biasa ini ???
Dia seorang wanita perkasa dan luar biasa……… WILMA RUDOLPH. Kalau saja wanita hebat ini hanya mau menerima nasibnya dengan penyangga di kakinya, mungkin seumur hidup dia akan selalu mengharap belas kasihan dari orang lain. Tetapi wanita hebat ini mau keluar dari ketidakmampuannya. Dia tidak mau menerima kekurangannya namun justru karena kekurangan itulah yang membuatnya ingin menjadi orang yang luar biasa. Dia berani bermimpi yang tinggi dan kemudian mewujudkannya.

Milikilah impian yang tinggi dan kamu akan menjadi seperti yang kamu impikan suatu hari. Karena tidak ada sesuatu yang terjadi tanpa diimpikan terlebih dahulu. Kalau kita yakin kita dilahirkan untuk mendapatkan hal-hal kecil, maka yang kita dapatkan adalah hal-hal yang kecil pula, tetapi kalau kita yakin kita diciptakan untuk meraih hal-hal yang besar, maka yang kita dapatkan juga pastilah hal yang besar.
“Man Proposes, God Disposes”  Jadi apa salahnya kita berencana yang tinggi, mana tahu yang tinggi dan besar itulah yang Tuhan berikan pada kita. Bukankah bermimpi itu gratis ?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar