"Our happiness is greatest when we contribute most to the happiness of others.”- Harriet Shepard

Rabu, 16 November 2011

Pada Sebuah Jembatan

Pada suatu malam, seorang pria berdiri diatas suatu jembatan baja, 500 kaki (sekitar 152 meter) diatas sungai yang deras. Pria itu menyalakan rokok terakhirnya – sebelum bunuh diri.
Tidak ada jalan lain. Dia telah mencoba segala hal untuk mencapai kebahagiaan. Dia telah mencicipi segala kenikmatan nafsu, petualangan, perjalanan, minum dan obat-obatan. Tapi semua gagal. Dan kegagalan terakhir adalah perkawinannya. Tak ada seorangpun wanita yang tahan hidup bersamanya selama beberapa bulan. Dia terlalu menuntut. Dia merasa tidak pantas diperlakukan seperti manusia. Maka sungai akan menjadi tempat yang paling baik baginya.
Seorang gelandangan tiba-tiba lewat, melihatnya dan berkata,”Pak, beri saya 1 dollar dong untuk beli kopi,” Pria itu tersenyum. 1 Dollar tidak ada artinya.”Saya punya lebih dari itu.” Dia mengambil dompetnya. “Ini, ambil semua.”
“Lho, kenapa semua ?” tanya gelandangan itu. “Tidak apa-apa. Saya tidak membutuhkan lagi ditempat yang akan saya tuju.” Jawabnya sambil melirik kearah sungai dibawah jembatan.
Gelandangan itu membuka dompetnya. Memegang uang sejenak. Lalu katanya,”Oh tidak. Tidak jadi. Saya memang seorang pengemis, tetapi saya bukan seorang pengecut. Dan saya tidak akan mengambil uang seorang pengecut. Bawa saja uangmu -  kedalam sungai itu.” Gelandangan itu menghamburkan uang itu kelantai. Lalu segera pergi. “Dag…dag… pengecut.”
Pria yang hendak bunuh diri itu terpana. Tiba-tiba dia sangat ingin bahwa gelandangan itu mau menerima uang darinya. Dia ingin memberi, tetapi tidak bisa. Memberi !!! Dia tidak pernah mencoba hal ini sebelumnya. Memberi dan menjadi bahagia…..Dia memandang sungai itu untuk terakhir kalinya….dan berpaling darinya, lalu pergi mengejar gelandangan tadi…..

Christopher Notes

Tidak ada komentar:

Posting Komentar