"Our happiness is greatest when we contribute most to the happiness of others.”- Harriet Shepard

Senin, 08 Agustus 2011

Intan

Seorang sannyasi sampai keperbatasan desa, lalu duduk dibawah sebatang pohon untuk tidur disana semalaman. Tiba-tiba seorang penduduk desa datang berlari-lari kepadanya dan berseru: “Batu itu ! Batu itu ! berikanlah kepadaku batu permata itu !”

“Batu permata apa ?” Tanya sannyasi. “Tadi malam dewa Shiwa menampakkan diri dalam mimpiku “, kata penduduk desa itu. “Ia berkata kepadaku, jika aku pergi ke perbatasan desa di waktu senja, aku akan bertemu seorang sannyasi. Ia akan memberiku sebuah batu permata. Lalu aku akan menjadi kaya raya selama-lamanya.


Sannyasi itu merogoh kantongnya dan mengeluarkan sebuah batu. “Barangkali inilah yang dimaksudkannya . “ katanya sambil menyerahkan batu itu kepada penduduk desa. “Batu ini kutemukan di jalan kecil di hutan beberapa hari yang lalu. Tentu saja anda boleh memilikinya.”


Orang desa memandang batu itu penuh rasa kagum. Batu itu adalah intan. Barangkali intan terbesar di dunia, sebesar kepala manusia. Ia menerima intan itu lalu pergi. Semalaman ia gelisah, tidak dapat tidur. Pagi harinya, waktu fajar menyingsing, ia membangunkan sannyasi itu. Katanya kepadanya: “Berilah aku kekayaan, yang membuat anda rela menghadiahkan intan itu dengan begitu mudah.”



Anthony De Mello, S.J.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar